Mengawali hari dengan senyuman dan merasakan hangatnya mentari pagi,
sesaat sebelum mentari mamancarkan sinarnya yang menerpa wajah kita.
Mentari adalah penerang yang menggantikan malam. Ia juga
salah satu sumber kehidupan di muka bumi ini. Tanpa nya, mungkin alam ini akan
membeku, seperti diriku merasakan hal yang serupa setiap kali menikmati
pancaran cahaya mu wahai mentari. Ketika cahaya itu menyelinap melalui celah
dinding hati yang terbuka, menebarkan segala kebaikan yang ada pada dirinya.
Ya, mentari itu adalah dirimu. Sekalipun malam menjelang, engkau masih bersinar
di dalam hati ini, karena engkau sangat berarti.
Mentari... Sesaat aku terpesona dengan ciptaan Allah SWT
yang satu ini. Ia mampu mencerahkan hari-hari siapapun yang tersinari oleh
cahaya nya. Terkadang aku tak mampu berlama-lama memandangnya, lebih baik
menundukkan pandangan segera setelah sekilas bertatap mata dengannya.
Mentari.. ia akan terus membawa kehangatan. Kerinduan akan hadirnya saat ia belum terbit untuk menyinari siapa saja yang membutuhkannya, kembang-kembang yang berwarna-warni, burung-burung yang berkicauan, daun-daun yang bergoyang, jiwa-jiwa yang membeku, dan semesta membutuhkannya sampai kapanpun dunia ini ada.
Banyak yang tersenyum bersamanya, banyak yang mensyukuri kehadirannya pagi hari ini.
Mentari.. aku benar-benar mengenal siapa ia yang sesungguhnya, ketika aku sedang jatuh cinta.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar